PERTEMUAN 4 BAB 1 IPA KELAS IX
Materi DARING IPA Kelas IX
JUMAT, 13 Agustus 2021
SMP Negeri 1 Purba
GAMETOGENESIS
Bicara
mengenai reproduksi, baik pada manusia, tumbuhan maupun hewan, tidak terlepas
dari apa yang disebut gametogenesis. Gametogenesis
sendiri Adalah proses pembentukan gamet
atau sel kelamin.
Pada
manusia, gametogenesis dibedakan menjadi dua,
yakni spermatogenesis dan Oogenesis. Dimana
spermatogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan (spermatozoa), sedangkan
oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum).
Spermatogenesis
Spermatogenesis
terjadi di testis, tepatnya di bagian tubulus seminiferus. Ini dimulai dari
oleh sel induk spermatozoa yang disebut spermatogonia. Setiap spermatogonia
manusia mengandung 46 kromosom atau bersifat diploid (2n). Spermatogonia akan
melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan spermatosit primer yang juga
memiliki 46 kromosom (2n).
Spermatosit
primer melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan 2 permatosit sekunder
yang masing-masing memiliki 23 kromosom atau bersifat gaploid (n). Setiap
spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis II dan menghasilkan 2
spermatid (n). Spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa fungsional melalui
proses yang disebut spermiogenesis.
Sperma
yang matang dan fungsional bersifat motil karena dilengkapi dengan
mikrotubulus. Spermatozoa terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian kepala,
bagian tengah (mid piece), dan bagian ekor.
- Bagian Kepala
Bagian
kepala sperma berisi nukleus dan akrosom. Akrosom terletak di bagian depan
kepala sperma. Akrosom sperma menghasilkan hormom hialuronidase dan proteinase
yang berfungsi untuk membantu sperma ketika menembus lapisan sel telur.
- Bagian Tengah
Bagian
tengah (mid piece) mengandung mitokondria yang berfungsi untuk menghasilkan
energi yang digunakan untuk mendukung gerakan sperma.
- Bagian Ekor
Bagian
ekor sperma berfungsi untuk mendukung pergerakan sperma ketika akan membuahi
sel telur.
Seorang
pria mulai dapat memproduksi sperma ketika testisnya telah menghasilkan hormom
testosteron. Hal ini terjadi ketika masa pubertas. Selain berfungsi untuk
memicu pembentukan sperma, hormon testosteron juga berfungsi mengatur ciri-ciri
kelamin sekunder pada pria seperti tumbuhnya kumis, rambut-rambut di ketiak dan
sekitar alat kelamin, otot-otot lebih kekar, dan suara yang lebih berat.
Struktur
sel sperma
Oogenesis
Oogenesis terjadi di
dalam ovarium. Sejak dari embrio, sel induk telur yang disebut oogonia
mengalami perkembangan di ovarium. Oogonia yang memiliki 46 kromosom atau
bersifat diplod (2n) mengalami pembelahan mitosis dan menghasilkan oosit primer
(2n). Saat embrio berusia 6 bulan, oosit promer mengalami pembelahan meiosis I
dan berhenti pada tahap profase I. Oosit primer ini berhenti membelah hingga
wanita mencapai masa pubertasnya.
Ketika wanita
mencapai masa pubertasnya, kelenjar hipofisis anterior akan mulai menghasilkan
hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memicu
perkembangan folikel pada ovarium. Oleh karena itu, oosit primer akan
melanjutkan pembelahan meiosis I dan menghasilkan 2 sel yang ukurannya berbeda.
Sel yang berukuran
lebih besar disebut oosit sekunder. Oosit sekunder memiliki 23 kromosom (n).
Sementara itu, sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar I atau
polosit I. Selanjutnya oosit sekunder dan badan polar I masing-masing mengalami
pembelahan meiosis II dan berhenti pada tahap metafase II. Oosit sekunder
dikelilingi oleh folikel. Karena pengaruh FSH, folikel ini akan membelah dan
menghasilkan folikel de Graaf atau folikel matang.
Sel-sel folikel ini
menghasilkan hormon estrogen yang merangsang hipofisis anterior untuk
memproduksi LH (Luteinizing Hormone). LH berfungsi merangsang ovulasi, yaitu
pelepasan oosit sekunder dari folikelnya di ovarium.
Setelah ovulasi,
folikel de Graaf akan berkebang menjadi korpus luteum atau badan kuning atas
pengaruh dari LH. Korpus luteum menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Hormon ini berfungsi memicu penebalan dinding endometrium rahim untuk
mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Jika terjadi fertilisasi, oosit
sekunder dan badan polar I akan melanjutkan pembelahan meiosis II.
Pembelahan meiosis II
oosit sekunder menghasilkan ootid dan 1 badan polar II, sedangkan badan polar I
akan menghasilkan 2 badan polar II. Ootid akan berdiferensiasi menjadi ovum
yang fungsional dan badan polar yang menempel pada ovum akan mengalami
degenerasi.
Sementara itu, ketika
sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum akan berkembang menjadi korpus
albikan dan sel telur akan dikeluarkan bersama dengan dinding rahim yang luruh.
Peristiwa ini disebut sebagai menstruasi.
Pada wanita, siklus
menstruasi berlangsung selama kurang lebih 28 hari. Namun lamanya siklus
menstruasu dapat berbeda pada setiap wanita. Hal ini dipengaruhi oleh kadar
hormon. Siklus menstruasi terdiri dari beberapa fase yaitu fase menstruasi,
fase folikuler, fase ovulasi dan fase luteal.
- Fase
Mentruasi (1-7)
Pada fase ini,
terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan peluruhan
dinding endometrium rahim. Mentruasi berlangsung sekitar 5 hingga 7 hari.
- Fase
Folikuler (8-13)
Pada fase folikuler,
hormon estrogen mulai dihasilkan oleh sel folikel untuk merangsang penebalan
kembali endometrium. Kadar hormon FSH pada fase ini akan naik. FSH berfungsi
untuk merangsang perkembangan dan pematangan folikel.
- Ovulasi
(14)
Hormon LH yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian anterior akan memicu terjadinya
ovulasi. Sel telur akan dilepaskan ke tuba Fallopi dan siap untuk dibuahi.
- Fase
Luteal (15-28)
Pada fase luteal,
hormon progesteron meningkat untuk merangsang penebalan dinding rahim.
Penebalan ini berfungsi untuk mempersiapkan implantasi dan tempat berkembangnya
embrio. Jika tidak terjadi fertilisasi, hormon progesteron akan menurun dan
dinding rahim akan meluruh sehingga siklus menstruasu akan terulang kembali.
silahkan simak vidio berikut ini. https://www.youtube.com/watch?v=qTAhAFV5NbQ
Penugasan (Sebelum
menjawab pertanyaan berikut ini harap membaca dan memahami materi di atas)
1. 1. Jelaskan yang dimaksud dengan Gametogenesis
2. 2. Kapan
seorang pria mulai
dapat memproduksi sperma? Jelaskan dan gambarkan struktur (bagian-bagian
sperma)
3. 3. Jelaskan
terjadinya Oogenesis.
4. 4. Jelaskan
yang dimaksud dengan menstruasi.
5. 5. Jelaskan yangdimaksud dengan fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi dan fase
luteal.
Komentar
Posting Komentar